Menurut Leski Rizkinaswara dalam tulisannya yang dimuat pada laman https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/
dengan judul “Revolusi Industri 4.0”, Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena
yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi
Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep
penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam
proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat
berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan
kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak
signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak
hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum
dari sistem ini.
Masih menurut Leski Rizkinaswara, setidaknya ada lima teknologi yang
menjadi pilar utama Revolusi Industri 4.0 dalam mengembangkan sebuah industry siap
digital, yaitu: Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud
Computing dan Additive Manufacturing.
Pada revolusi industri 4.0 ini, kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal
dengan artificial intelligence dan mesin-mesin yang dapat belajar melalui
pemograman juga berkembang sangat pesat. Banyak lapangan pekerjaan yang hilang
karena perkembangan teknologi di era ini, namun juga banyak lapangan kerja baru
yang bermunculan yang bisa menjadi sebuah profesi masa kini. (https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/sekilas-pandang-revolusi-industri-4-0).
Melihat fenomena yang terjadi, pemerintah melalui kemendikbudristek dan
dirjen vokasi menggelontorkan bantuan pemerintah untuk pengembangan sekolah
menengah kejuruan berbasis revolusi industri 4.0 sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 011 tahun 2021 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis
Revolusi Industri 4.0 dan Kawasan Prioritas Nasional Tahun 2021.
Salah satu latar belakang bantuan pemerintah untuk pengembangan SMK berbasis
industri 4.0 digelontorkan sebagaimana tertuang pada peraturan tersebut, yaitu
adanya perubahan dunia kerja yang dipengaruhi Revolusi Industri 4.0 menjadi
tantangan bagi lulusan SMK sebab banyak bidang pekerjaan yang selama ini diisi
oleh tenaga manusia hilang digantikan dengan teknologi, mesin, robot, ataupun
kecerdasan buatan. Untuk menghasilkan lulusan SMK yang memiliki kemampuan
inovasi, kreativitas menciptakan produk baru dan memiliki skil berbasis
Revolusi Industri 4.0 (digital Marketing, Entrepreneurship, dan Community Development),
kebijakan pemerintah yang tepat akan menjadi kunci untuk dapat mengantisipasi
perubahan yang ada.
Alhamdulillah, SMKN 7 Kota Tangerang menjadi salah satu penerima bantuan
pemerintah untuk pengembangan SMK berbasis industry 4.0. Alhasil, SMKN 7 Kota
Tangerang merupakan SMK Revolusi Industri 4.0, khususnya kompetensi keahlian
Tata Boga. Pada tanggal 14 Juni 2022, peresmian atau launching SMKN 7 Kota
Tangerang sebagai SMK Revolusi Industri 4.0 diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Banten, Bapak Dr. H. Tabrani, M.Pd. Acara launching
tersebut dihadiri oleh para tamu undangan, diantaranya: Undangan dari
Kementrian, Kepala KCD Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan, Pengawas Pembina, lurah, koramil, kepolisian dan DU/DI.
Pengguntingan pita oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten |
Sebagai SMK Revolusi Industri 4.0, SMK Negeri 7, sebagaimana disampaiakan oleh Ibu Retno Andayani, S.Pd. Mat., M.Pd., SMK Negeri 7 Kota Tangerang berkomitmen mengedapkan pelayanan prima dalam menumbuhkembangkan potensi dan minat bakat peserta didik.
Ibu Kepala Sekolah sedang memberikan sambutan |
SMK Negeri 7 Kota Tangerang, sebagaimana disampaikan oleh Ibu Kepala Sekolah, berdiri pada tanggal 13 Juli 2009. Saat ini, SMK Negeri 7 mempunyai 4 (empat) Program Keahlian, yaitu:
Bisnis Daring dan Pemasaran |
Perbankan dan Keuangan Mikro |
Perhotelan |
Tata Boga |
Patut menjadi sebuah catatan dan kebanggaan buat SMKN 7 saat Kepala Dinas menyampaiakan sambutannya. Bapak Dr. H. Tabrani, M.Pd., mengatakan:
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi membuat
sebuah terobosan melalui Dirjen Vokasi itu bahwa kedepan penyelenggaraan Pendidikan
SMK harus disesuaikan dengan kebutuhan DU/DI…Alumninya…Agar apa…agar dia bisa
terserap di dunia kerja.
Itu yang sekarang sedang diupayakan.
Makanya ini digelontorkan berbagai macam fasilitas…berbagai macam bantuan…dari
kementerian buat sekolah sekolah SMK yang punya komitmen kuat…termasuk di SMK 7
ini.
Sekolah-sekolah yang punya komitmen itu diberikan bantuan…diberikan
program…
Nah salah satunya SMK Negeri 7
SMK Negeri 7 ini yang menurut pengamatan dan penilaian kementerian punya
komitmen mau…menjalanjkan program-program yang dilaksanakan oleh kementerian.
Makanya SMK Negeri 7 di tahun 2021 kemarin itu ditetapkan menjadi sekolah
penyelenggara Revolusi Industri 4.0”
Sumber tulisan:
https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/
https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/sekilas-pandang-revolusi-industri-4-0